PT Wanxiang Nickel Indonesia memproduksi nikel dalam bentuk feronikel, yang merupakan produk antara bijih nikel pada fasilitas-fasilitas penambangan dan pengolahan terpadu kami di Morowali, Sulawesi Tengah. Seluruh produk kami dijual berdasarkan kontrak jangka panjang.
Sejak didirikan pada tahun 2015, PT Wanxiang Nickel Indonesia masih terus berupaya menyelesaikan konstruksi smelter serta pengurusan ijin-ijin penambangan PT Anugrah Surya Pratama.
1. Penambangan nikel ore
Kegiatan penambangan 75% berasal dari Pulau Waigeo dan Pulau Manuran yang kemudian nikel ore dibawa ke pabrik smelter yang berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah untuk diolah kembali.
2. Pengolahan Nikel Ore
Nikel Ore yang dibawa dari tambang akan diolah di pabrik pemurnian menjadi feronikel menggunakan metoda RKEF, kemudian diolah kembali menjadi stainlees steel.
PT Wanxiang Nickel Indonesia sedang menyelesaikan pembangunan blast furnace dan infrastruktur lainnya, yang diharapkan selesai di tahun 2019.
3. Pengolahan Stainless Steel
Stainless steel atau baja paduan. Kandungan Kromium membuat logam non-korosif dan mengkilap. Logam anti karat dan logam bebas noda ini digunakan secara luas dalam industri penerbangan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita melalui penggunaannya dalam alat-alat makan dan barang rumah tangga lainnya.
Stainless steel terbuat dari bijih besi, silikon, krom, karbon, nikel, mangan dan nitrogen. Pembuatan baja stainless terdiri dari serangkaian proses. Bahan baku yang pertama mencair dalam tungku listrik, kemudian diproses secara terus-menerus selama 12 jam. Selanjutnya campuran tersebut dikirim ke atau billet, sebelum mengambil suatu bentuk semi-padat. Bentuk awal dari baja ini kemudian diproses melalui ‘pembentukan’ yang mencakup hot-rolling bar, kabel, lembaran dan lempengan.